Giliran Thailand Ngamuk Karena TNI Ledakan Banyak Kapal Asing Pencuri ikan

Indoblogerku - Media terkemuka Thailand, Bangkok Post hearts editorial doa Hari Lalu mengecam kebijakan Pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo Yang memerintahkan TNI menghancurkan Kapal Nelayan ilegal dianggap mengacaukan Stabilitas di Asia Tenggara. Kebijakan ITU dinilai barbar, JAUH Dari norma diplomatik ANTARA gatra sahabat.

Koran Suami Berharap Pemerintah Thailand Segera protes to Pemerintah RI.Adanya 5.400 Asing Nelayan Yang memasuki peraian Indonesia, termasuk Dari Negeri Gajah Putih, disebabkan Diposkan ketidakbecusan TNI Menjaga wilâyah Tanah Air Yang mayoritas Berupa peraian Dan terdiri Dari 18,307 pulau."Sederhana Saja, (maraknya Nelayan Asing MASUK) KARENA ketidakmampuan Indonesia menegakkan Aturan mereka Sendiri . TAPI Astra Honda Motor sebagai responnya, mereka Beroperasi Kasar menghukum Nelayan Kecil Yang tertangkap, "tulis editorial Bangkok Post seperti dikutip merdeka.com , Kamis (8/1).Dua Kapal Thailand TELAH dihancurkan TNI AL pãda 28 Desember 2014 Lalu.Bangkok Post JUGA menyoroti Nasib Tiga Kapal Vietnam Yang turut Menjadi abu. Di Tengah situasi Kawasan Yang Kurang kondusif Berlangganan Sengketa Batas Wilayah di Laut China Selatan, Bangkok Post menyatakan SIKAP Indonesia Semakin memperparah keadaan. Padahal Presiden Jokowi awalnya diharap Bisa Jadi mediator Bagi Thailand Dan Vietnam Melawan China Yang Aktif memasang patok di Kawasan Laut Cina Selatan.Negara-Negara Lain di Asia Tenggara bukannya segan, TAPI Memandang akan Indonesia Astra Honda Motor sebagai Musuh. Aksi Balasan kemungkinan dilakukan DENGAN memboikot eksport kelautan Dari Tanah Air. "JIKA Indonesia Terus menghancurkan Kapal Dari gatra mitranya Yang Berharga di ASEAN, Maka gede Peluang Muncul aksi Balasan," tulis koran Suami. Dihubungi terpisah, Kementerian Luar Negeri mengakui tindakan menghancurkan Kapal ilegal Jadi Kontroversi di BERBAGAI gatra Tetangga.Namun Indonesia berkilah